Kisah Furiyanti yang Sukses Bawa Telur Gabus Jadi Camilan Berkelas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan jajanan telur gabus , camilan tradisional yang sangat digemari banyak orang. Terinspirasi dari camilan tersebut, Furiyanti memutuskan untuk berbisnis telur gabus dengan menghadirkan merk Telur Gabus Kata Oma.
Usahanya tersebut bisa dibilang sukses, dibuktikan dengan Kata Oma yang berhasil meraih The Best UMKM dengan mencatatkan pembelian tertinggi di antara puluhan ribu UMKM lainnya dalam ajang pameran Industri Kreatif & UMKM Brilianpreneur pada 2020.
Furiyanti adalah anak bungsu dari 4 bersaudara Di mana dia memiliki dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki. Furiyanti mengungkap kesuksesan yang berhasil dia raih tidak terlepas dari peran dan dukungan keluarga, terlebih pola asuh kedua orang tuanya.
Sosok ayahnya yang dingin namun pekerja keras. Sementara ibunya yang hangat dan dekat dengan anak banyak mengajarkan nilai-nilai luhur kehidupan.
“Salah satu didikan orang zaman dulu adalah papa selalu kerja dan mama yang ngurus rumah tangga. Tapi yang sangat kental mengalir di darah keluarga kita adalah tipikal papa yang pekerja keras. Jadi buatku pribadi, figur papa mencerminkan tipe pekerja keras dan mandiri," kata Furiyanti melalui siaran resminya, Selasa (5/4/2022).
“Papa orangnya dingin, tapi beruntungnya mama sosok yang sangat hangat. Jadi melalui ibu, saya belajar manner, budi pekerti, care and love. Lalu ibu saya itu orang yang sangat detail, excellence itu dapetnya dari ibu. Jadi didikan keluarga yang seperti itulah yang membentuk saya sekarang,” lanjutnya.
Jauh sebelum sukses berbisnis seperti saat ini, Furiyanti adalah sosok wanita karier yang banyak malang-melintang di dunia korporat. Semua berawal saat dia berkuliah di Australia, tepatnya di kampus Curtin University di mana Furiyanti mengambil jurusan Marketing and Public Relations. Furiyanti mengaku memilih jurusan yang terkait komunikasi itu karena iseng.
“Kenapa saya ambil itu, saat itu saya pikir ambil jurusan yang belum menjamur di Indonesia, yaitu PR. Jadi saat itu jujur saya tidak tahu persis itu jurusan apa," ujar Furiyanti.
Namun, seakan takdir, dari situlah petualangan Furiyanti dimulai. Lulus kuliah, dia langsung pulang ke Tanah Air dengan bekerja di salah satu agensi kehumasan ternama di ibu kota yang juga merupakan tempat magangnya dulu.
Berawal dari menjadi seorang praktisi PR, Furiyanti lantas terjun sebagai seorang communication specialist di berbagai perusahaan ternama. Sejumlah jabatan mentereng pun pernah disandangnya, dari level eksekutif hingga direksi.
Usahanya tersebut bisa dibilang sukses, dibuktikan dengan Kata Oma yang berhasil meraih The Best UMKM dengan mencatatkan pembelian tertinggi di antara puluhan ribu UMKM lainnya dalam ajang pameran Industri Kreatif & UMKM Brilianpreneur pada 2020.
Furiyanti adalah anak bungsu dari 4 bersaudara Di mana dia memiliki dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki. Furiyanti mengungkap kesuksesan yang berhasil dia raih tidak terlepas dari peran dan dukungan keluarga, terlebih pola asuh kedua orang tuanya.
Sosok ayahnya yang dingin namun pekerja keras. Sementara ibunya yang hangat dan dekat dengan anak banyak mengajarkan nilai-nilai luhur kehidupan.
“Salah satu didikan orang zaman dulu adalah papa selalu kerja dan mama yang ngurus rumah tangga. Tapi yang sangat kental mengalir di darah keluarga kita adalah tipikal papa yang pekerja keras. Jadi buatku pribadi, figur papa mencerminkan tipe pekerja keras dan mandiri," kata Furiyanti melalui siaran resminya, Selasa (5/4/2022).
“Papa orangnya dingin, tapi beruntungnya mama sosok yang sangat hangat. Jadi melalui ibu, saya belajar manner, budi pekerti, care and love. Lalu ibu saya itu orang yang sangat detail, excellence itu dapetnya dari ibu. Jadi didikan keluarga yang seperti itulah yang membentuk saya sekarang,” lanjutnya.
Jauh sebelum sukses berbisnis seperti saat ini, Furiyanti adalah sosok wanita karier yang banyak malang-melintang di dunia korporat. Semua berawal saat dia berkuliah di Australia, tepatnya di kampus Curtin University di mana Furiyanti mengambil jurusan Marketing and Public Relations. Furiyanti mengaku memilih jurusan yang terkait komunikasi itu karena iseng.
“Kenapa saya ambil itu, saat itu saya pikir ambil jurusan yang belum menjamur di Indonesia, yaitu PR. Jadi saat itu jujur saya tidak tahu persis itu jurusan apa," ujar Furiyanti.
Namun, seakan takdir, dari situlah petualangan Furiyanti dimulai. Lulus kuliah, dia langsung pulang ke Tanah Air dengan bekerja di salah satu agensi kehumasan ternama di ibu kota yang juga merupakan tempat magangnya dulu.
Berawal dari menjadi seorang praktisi PR, Furiyanti lantas terjun sebagai seorang communication specialist di berbagai perusahaan ternama. Sejumlah jabatan mentereng pun pernah disandangnya, dari level eksekutif hingga direksi.